Asal Mula Sejarah Samosa

Bentuknya serupa dengan segitiga ditambah dengan isian yang bervariasi macamnya, hal ini mungkin sekilas mengingatkan masyarakat Indonesia dengan pastel sebagai salah satu jajanan pasar yang banyak disukai banyak kalangan masyarakat Indonesia. Ditambah dengan perpaduan antara gurih dan pedas dari rasa samosa tradisional, tentunya jajanan samosa sangat cocok untuk menjangkau semua kalangan.

Samosa merupakan tergolong dari kategori snack pastry goreng dan berbentuk segitiga yang secara tradisional biasanya berisi kentang rebus, kacang kapri, bawang bombay, daun ketumbar, panir, hingga daging. Dengan warna kulitnya kuning hingga keemasan pada saat mulai digoreng. Sehingga makanan ini sangat terkenal di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Tetapi Ada juga yang membuat samosa lalu diisi dengan sayuran dan biasanya disebut sebagai samosa vegetarian. Salah satu ciri khas lain dari cemilan ini yaitu penggunaan bumbu kari pada bahan isian.

Dan untuk selanjutnya, seluruh isian samosa dibungkus dalam adonan yang terbuat dari tepung terigu, ghee, dan air. Dalam membuat adonan kulit dari samosa sangat menyerupai dengan adonan pastel. Sehingga rasanya sangat bervariasi tergantung isi di dalamnya mulai dari manis hingga gurih. Perbedaan rasa ini terutama disebabkan karena samosa kini berkembang dan dimodifikasi dengan isian yang dimodernisasi misalnya samosa coklat kelapa, samosa alpukat telur, samosa keju, hingga samosa ayam pedas.

Sejarah Samosa

Awal mulanya kurang lebih pada saat abad ke 11 banyak para pedagang muslim mulai membawa samosa saat perjalanan mereka ke negeri India. Dan pada abad ke 13, samosa sudah tidak hanya dimakan oleh para pedagang saja, melainkan oleh para pejabat, orang penting dan sultan atau raja. Amir Khusro (1253-1325), seorang cendekiawan dan penyair kerajaan Kesultanan Delhi menulis sekitar tahun 1300 tentang para pangeran dan kalangan bangsawan yang menyukai “samosa” yang dibuat dari daging, minyak samin, bawang bombay, dan lain lain.



Dan bahkan pada abad ke 14, seorang penjelajah terkenal yang bernama Ibn Battuta dalam perjalanannya mencatat bahwa "samushak" atau "sambusak" dengan isi daging cincang, kacang badam, kacang pistasio, dan kacang walnut, dihidangkan didalam Istana Muhammad bin Tughluq (Delhi, India) sebelum hidangan ketiga disajikan. Pada saat ini, jenis samosa yang paling laris adalah Samosa Sayur.

Di Indonesia sendiri, samosa banyak dipercaya dibawa oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat, lalu kemudian menjadi terkenal sejak diperkenalkan dan dipromosikan oleh restoran Arab dan India. Biasanya di Indonesia disebut dengan sambosa atau samosa serta berisi campuran sayur dengan daging.

Posting Komentar

0 Komentar